Khutbah Jumat: Menjaga Niat
Khutbah Jumat: Menjaga Niat ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada 4 Rabiuts Tsani 1447 H / 26 September 2025 M.
Khutbah Jumat Pertama: Menjaga Niat
يَا بُنَيَّ انْوِ الْخَيْرَ فَإِنَّكَ لَا تَزَالُ بِخَيْرٍ مَا نَوَيْتَ الْخَيْر
“Wahai anakku niatkanlah kebaikan, engkau senantiasa berada dalam kebaikan selama engkau terus meniatkan kebaikan.”
Ini adalah nasihat yang sangat dibutuhkan di zaman ini, karena kita hidup di zaman yang penuh dengan fitnah. Berbuat maksiat sangat mudah. Melakukan penyimpangan pun sangat mudah, bahkan didukung oleh media dan sarana yang membuat kita mudah sekali bermaksiat kepada Allah Azza wa Jalla.
Sering kali hati menjadi condong kepada keburukan, bukan hanya kepada sesuatu yang tidak bermanfaat. Hal itu terjadi akibat kebiasaan menonton atau melihat sesuatu yang tidak diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Setan pun terus memberikan angan-angan bahwa besok akan bertaubat. Namun taubat itu tidak pernah kunjung datang, sehingga seseorang seakan-akan tidak bisa lepas dari kemaksiatan demi kemaksiatan.
Karena itu, penting sekali menjaga niat. Sesungguhnya amal muncul akibat niat yang tidak baik. Sedangkan niat yang tidak baik lahir dari pikiran yang tidak baik. Pikiran yang tidak baik berasal dari mata yang tidak dijaga.
Ketika seseorang sibuk menonton sesuatu, hal itu menjadi pikiran tentang perkara yang dilihatnya. Dari pikiran itulah muncul niat. Ketika niat semakin kuat, akan melahirkan amal.
Oleh karena itu, penting sekali menjaga pikiran agar senantiasa tertuju pada hal yang bermanfaat: memikirkan ilmu, memikirkan ibadah, memikirkan kematian, dan memikirkan kehidupan akhirat.
Orang yang senantiasa memikirkan perkara yang baik akan menimbulkan niat-niat yang baik. Sebaliknya, orang yang senantiasa memikirkan sesuatu yang buruk akan menimbulkan niat-niat yang buruk. Dari niat yang buruk itulah muncul perbuatan-perbuatan yang tidak baik.
Nasihat Imam Ahmad ini, jika direnungkan, sungguh sangat dalam. Ketika seseorang setiap harinya menjaga niat-niatnya dan senantiasa berusaha berniat kebaikan dalam setiap aktivitas, maka aktivitas tersebut akan bernilai ibadah di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ketika makan dengan niat baik, misalnya agar tubuh kuat untuk beribadah kepada Allah, maka amalan yang mubah pun bisa berubah menjadi ibadah karena niat yang baik. Namun, hal ini tidak mudah. Setan tidak akan pernah ridha jika seseorang berusaha berniat kebaikan. Setan akan berusaha menjadikan manusia lalai dan lupa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
…وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
“Dan janganlah engkau termasuk orang-orang yang lalai.” (QS. Al-A’raf [7]: 205)
Lalai adalah pintu setan yang membuat seorang hamba lupa tujuan hidupnya, yaitu beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itu, kita harus berhati-hati dalam kehidupan dunia ini, berusaha berpikir dengan cerdas untuk kehidupan akhirat.
Banyak orang mampu berpikir cerdas untuk urusan dunia: mencari uang, keuntungan, dan kesenangan duniawi. Namun, untuk urusan akhirat seakan-akan pikirannya tertutup, sehingga menjadi bodoh dan tidak tahu bagaimana harus beramal. Bahkan ketika berhadapan dengan maksiat, ia lemah, tidak mampu berpikir bagaimana melawan dirinya agar tidak jatuh ke dalam dosa.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ، الضَّعِيفُ الَّذِي لَا زَبْرَ لَهُ…
“Penduduk neraka itu ada lima. Yang pertama, orang yang lemah, yang tidak memiliki akal.” (HR. Bukhari)
Mereka tidak menggunakan akal pikirannya untuk mencari cara agar selamat dari kemaksiatan. Mereka tidak menggunakan akalnya untuk menaati Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan tidak cerdas dalam mencari bekal untuk akhirat.
Khutbah Jumat Kedua: Menjaga Niat
Manusia diberikan oleh Allah syahwat dan hawa nafsu. Syahwat itulah yang sering menyebabkan munculnya keinginan-keinginan terlarang dan niat-niat yang tidak dibolehkan.
Namun, orang yang takut kepada Allah dan hatinya dipenuhi keimanan berusaha menahan niat-niat keburukan tersebut. Ia berusaha agar senantiasa berniat pada kebaikan. Setiap kali terpikir keburukan, segera ia enyahkan. Setiap kali timbul niat tidak baik, segera ia takut kepada Allah, khawatir mati di atas keburukan itu. Ia takut su’ul khatimah.
Namun, hal itu membutuhkan pembiasaan. Membiasakan diri dalam kebaikan sangat penting. Tidak mungkin seseorang dapat membiasakan diri dalam kebaikan kecuali dengan menjaga niat-niatnya agar senantiasa baik, berniat kepada ketaatan dan kebaikan.
Download mp3 Khutbah Jumat: Menjaga Niat
Podcast: Play in new window | Download
Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Khutbah Jumat: Menjaga Niat” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55624-khutbah-jumat-menjaga-niat/